Nukil vs. cukil

By Rahmat Febrianto On Saturday, February 28, 2009 At 8:19 PM

Di dalam edisi "9 Kisah Nyata" dengan anak judul "Stauffenberg Nyaris Membunuh Hitler" yang diterbitkan oleh Intisari ada paragraf di halaman 71 di dalam sub-bab "Pelacur-pelacur di bawah umur" yang isinya sebagai berikut:


..."Yang kami cukilkan dari bukunya hanyalah sebagian dari hasil penyelidikannya di AS."


Kalimat itu, jika ditelusuri ke bagian lebih awal, bisa kita artikan bahwa Intisari mengambil sebagian dari cerita yang ada di dalam sebuah buku dan kemudian diceritakan-ulang di dalam edisi Intisari ini.


Yang menarik perhatian saya adalah kata "cukilkan" yang berasal dari kata dasar "cukil". Apakah kata tersebut sudah tepat?


Di dalam KBBI, lema "cukil" diberi arah ke lema lain "cungkil", yaitu


cungkil: n alat yang dipakai untuk mengorek (mengeluarkan sesuatu dari lubang, melepaskan sesuatu yang melekat, dsb).
mencungkil: mengorek dan mengeluarkan (melepaskan, membuang, dsb) dengan alat pencungkil.


Dengan panduan tersebut, kalimat di atas akan bermakna bahwa editor di Intisari mengorek dan mengeluarkan tulisan-tulisan dari buku yang ia kutip dan isinya dipindahkan ke edisi "9 Kisah Nyata" tersebut. Rusak, dong, bukunya?


Jadi, tepatkah pemakaian kata "cukil" atau "cungkil" itu?


Kalimat itu mungkin akan sama maknanya jika kata "cukil" itu diganti dengan kata "kutip", alih-alih menggunakan kata "cukil". Di KBBI, lema "kutip" didefinisikan:


kutip v, mengutip 1. memungut benda kecil-kecil satu demi satu; 2. mengambil perkataan atau kalimat dari buku dsb; memetik karangan dsn; menukil; 3. mengumpulkan dari berbagai sumber.


Di lema di atas saya menemukan ada kata "menukil". Jika ditelusuri ke lema "nukil", definisi "nukil" menurut KBBI adalah:


nukil v, menukil mengutip; menulis (memetik) kembali apa yang pernah ditulis (diucapkan) orang lain.


Terlihat bahwa kata "nukil" memiliki arti yang sama dengan kata "kutip". Kedua kata ini jelas berbeda dengan kata "cungkil" atau "cukil". Menukil sesuatu tidak akan menyebabkan sumber atau sesuatu yang dinukil kehilangan apapun. Ini yang terjadi ketika seseorang menukil dari sebuah buku. Anda tidak harus merusak buku jika anda menukilnya, seberapapun banyak yang akan anda nukil.


Bagaimana dengan mencungkil atau mencukil?


Jika mencungkil atau mencukil sesuatu, maka apa yang ada cungkil itu akan kehilangan sebanyak yang anda cungkil dan cungkilannya anda bawa ke tempat lain. Di Pariaman, Sumatera Barat, tanaman kelapa sangat banyak. Petani kelapa biasanya mencungkil isi kelapa dan menjemurnya. Daging kelapa yang dijemur itu kita sebut kopra. Di sana daging kelapa yang dicungkil dari tempurung kelapa itu disebut dengan "karambia cukia" (kelapa cungkil: Minangkabau). Jadi, petani bukannya menukil, tapi mencungkil atau mencukil agar bisa mendapatkan dagingnya.




Sleman, Februari 2009

Labels: , , ,

for this post

Leave a Reply