Tiruan bunyi berawalan D

Iseng-iseng memeriksa lema D di KBBI. Eh, ternyata penuh dengan lema tentang tiruan bunyi. Saya belum memeriksa abjad yang lain (yang pasti ada!), tapi ini sudah cukup mewakili bukti keberpenaruhan Bahasa Indonesia. 
Ini 104 yang tersua dari KBBI (Balai Pustaka1989):

  • Dambin: bunyi seperti benda berat jatuh; debuk; degum;
  • Dambun: dambin
  • Das: bunyi seperti tembakan senapan
  • Debap: tiruan bunyi seperti bunyi barang jatuh dsb
  • Debak: bunyi seperti bunyi orang meninju; debuk;
  • Debam: tiruan bunyi seperti bunyi benda berat jatuh ke lantai
  • Debas: tiruan seperti hembusan napas dsb
  • Debik: tiruan bunyi seperti bunyi orang menepuk
  • Debing: tiruan bunyi seperti bunyi gendang yang kecil
  • debuk: tiruan bunyi seperti bunyi orang meninju, barang jatuh, dsb
  • Debum: tiruan bunyi seperti bunyi buah kelapa jatuh ke tanah dsb
  • Debun: tiruan bunyi hampir sama dengan bunyi debap
  • Debung: tiruan bunyi seperti bunyi beduk, gendang
  • Debup: tiruan bunyi seperti bunyi barang (yang besar) jatuh, hampir sama dengan bunyi debap
  • Debur: tiruan bunyi seperti bunyi barang besar jatuh ke air, ombak memecah
  • Debus: tiruan bunyi seperti bunyi embusan angin bertiup;
  • Debut: tiruan bunyi seperti bunyi kentut
  • Decap: tiruan bunyi seperti bunyi orang mengecap makanan
  • Decing: n tiruan bunyi seperti bunyi uang perak jatuh di ubin; dencing; denting
  • Decit: tiruan bunyi seperti bunyi anak burung, tikus
  • Decup: tiruan bunyi seperti bunyi ikan menangkap kelekatu
  • Decur: tiruan bunyi seperti bunyi air memancar (memancur dsb)
  • Decus: desus
  • Decut: tiruan bunyi seperti bunyi bayi menyusu
  • Dedas: tiruan bunyi seperti bunyi letusan kecil-kecil (terutama senapan dsb)
  • Degam: tiruan bunyi seperti bunyi guruh, meriam;
  • Degap: bunyi seperti bunyi papan dipukul;
  • Degar: bunyi seperti bunyi petir, meriam, kayu dipukul, pintu didobrak, dsb
  • Deg-deg: bunyi jantung berdegap
  • Deguk: tiruan bunyi seperti bunyi orang meneguk air
  • Degum: tiruan bunyi seperti bunyi tembakan meriam
  • Degung: tiruan bunyi seperti bunyi gong dsb
  • Degup: tiruan bunyi seperti bunyi ombak mengempas dsb
  • Deham: tiruan bunyi “hm, hm” seperti batuk kecil tertahan
  • Dekung: tiruan bunyi gong dipukul; degung
  • Dekut: tiruan bunyi burung merpati atau tekukur
  • Dembam: tiruan bunyi nyiur jatuh
  • Dembun: tiruan bunyi barang berat jatuh
  • Dempam: tiruan bunyi anak kecil (yang baru pandai berjalan) jatuh
  • Dempang: tiruan bunyi tong kosong jatuh, dsb
  • Dempir: bunyi nyaring tiruan bunyi canang, dsb
  • Dempung: tiruan bunyi barang yang jatuh ke air
  • Dengih: tiruan bunyi nafas orang yang sesak
  • Denging: tiruan bunyi lebah, bunyi nyamuk (bunyi “nging” di telinga, dsb)
  • Dengkang: tiruan bunyi katak “kang, kang”
  • Dengking: tiruan bunyi salah anjing yang keras, teriak orang, dsb.
  • Dengkung: tiruan bunyi “kung” (salak anjing, besi dipalu, dsb)
  • Dengkur: tiruan bunyi nafas orang yang kuat dari orang tidur; keruh
  • Dengkus: tiruan bunyi orang menarik dan menghembuskan nafas kuat-kuat dari hidung
  • Denguk: tiruan bunyi “nguk”
  • dengung: tiruan bunyi yang bergema dari baling-baling pesawat terbang, sirene, kumbang, dsb
  • Dengus: tiruan bunyi binatang (seperti lembu, kerbau, kuda) menghembuskan nafas kuat-kuat; dengkus
  • Dengut: tiruan bunyi gema memanjang seperti bunyi burung puyuh; gung
  • Dentam: tiruan bunyi yang berat dan keras dari meriam; dentum
  • Dentang: tiruan bunyi-bunyi besi dipukul keras-keras
  • Denting: tiruan bunyi uang logam jatuh di ubin
  • Dentum: tiruan bunyi berat dan keras dari bunyi meriam; dentam
  • Denting: tiruan bunyi guruh
  • Dentur: tiruan bunyi guruh
  • Denyit: tiruan bunyi tikus atau bunyi kayu (besi) bergesekan
  • Depak: tiruan bunyi kuda berjalan atau bunyi buku jatuh di lantai
  • Depap: tiruan bunyi pelempap yang dipukulkan ke meja
  • Depus: tiruan bunyi hembusan angin
  • Derai: tiruan bunyi titik-titik air hujan yang jatuh di kaca, dsb
  • Derak: tiruan bunyi dahan patah (bambu dibelah dsb); bunyi kertak
  • Deram: tiruan bunyi besar dan kuat seperti bunyi aum harimau (guruh, gendang besar, dsb)
  • Derang: tiruan bunyi genderang
  • Derap: tiruan bunyi kaki orang yang berjalan cepat
  • Deras: tiruan bunyi sampah atau pasir diinjak
  • Derau: tiruan bunyi gemuruh hujan dibawa angin
  • Derik: tiruan bunyi papan bersanggit
  • Dering: tiruan bunyi giring-giring
  • Deris: tiruan bunyi rumput kering diinjak, kain digunting, dsb
  • Derit: tiruan bunyi lantai bambu diinjak, engsel yang tidak berminyak, dsb
  • Dersik: desir (bunyi angin, dsb)
  • Deru: tiruan bunyi angin ribut (mobil dsb)
  • Deruk: tiruan bunyi derak, tetapi lebih besar
  • Derum: tiruan bunyi guruh (iringan mobil dsb) yang kedengaran dari jauh
  • Derun: derum
  • Derung: derum (terutama gajah, dsb); mengeluarkan bunyi seperti bunyi genderang
  • Derus: tiruan bunyi barang bergeser, dsb
  • Derut: tiruan bunyi derus
  • Desah: tiruan bunyi barang digosok, dsb
  • Desak: tiruan bunyi kertas diremas-remas, dsb
  • Desar: tiruan bunyi tikar diseret, bunyi api disiram dengan air, dsb
  • Desas-desus: suara orang berbisik-bisik
  • Desau: tiruan bunyi daun-daunan tertempa hujan lebat, dsb
  • Desih: tiruan bunyi berbisik, bernafas, dsb.
  • Desik: tiruan bunyi daun-daunan kecil beradu karena tertiup angin.
  • Desing: tiruan bunyi peluru yang ditembakkan, tiupan angin, dsb
  • Desir: tiruan bunyi pasir tertiup angin, uap yang keluar dari cerek, dsb
  • Desis: bunyi yang lebih lembut daripada desus
  • Desuk: tiruan bunyi kertas yang diremas-remas
  • Desus: tiruan bunyi orang berbisik
  • Desut: tiruan bunyi orang meniup, angin kencang, dsb
  • Detak: tiruan bunyi detik tetapi lebih berat
  • Detap: tiruan bunyi air hujan yang jatuh di atas genting
  • Detar: tiruan bunyi jagung yang dibakar, dsb
  • Detas: tiruan bunyi letusan kecil, kulit telur pecah, dsb
  • Detik: tiruan bunyi arloji, dsb
  • Deting: tiruan bunyi kawat kecapi atau gitar dipetik
  • Detup: letup: detus
  • Detus: tiruan bunyi letusan senapan, petasan, dsb
  • Dor: tiruan bunyi letusan senapan


Sleman, 31 Januari 2011


Daftar tiruan bunyi/onomatope dari blog Rini http://www.rinurbad.com/?p=729
By Rahmat Febrianto On Monday, January 31, 2011 At 10:39 AM

Pancung atau kudung?

Di dalam Islam ada hukum yang ditujukan untuk memberi efek jera kepada pelaku dan efek pencegahan kepada orang lain. Misalnya, seorang pembunuh harus dibunuh jika ia membunuh orang lain tanpa hak dan seorang pencuri harus dipotong tangannya jika ia mencuri.


Tulisan ini bukan hendak menggali hukum tersebut--karena saya bukan ahli hukum tersebut. Namun, tulisan ini hanya hendak mencoba menunjukkan alternatif yang lebih benar sebagai nama dari hukum tersebut.


Coba saja anda gunakan Google.co.id untuk mencari situs dengan frasa kunci "hukum pancung" dan "hukum potong". Jika frasa "hukum pancung" yang digunakan, maka anda akan menemukan banyak situs yang membahas hukuman mati terhadap manusia dengan cara memisahkan kepala manusia dengan bantuan pedang atau sejenisnya. Ini contoh situsnya: http://bit.ly/eCA3AO


Sementara itu, jika frasa "hukum potong" digunakan, maka anda akan menemukan banyak situs yang membahas tentang hukuman bagi pencuri dengan cara memisahkan sebagian tangannya dari tubuhnya menggunakan pedang atau sejenisnya. Ini contoh situsnya: http://bit.ly/eHzNKl


Nah, jika frasa "hukum penggal" digunakan di Google.co.id, maka frasa itu akan memuat beberapa situs yang membicarakan tentang "terhukum yang kepalanya dipisahkan dari tubuhnya" dan "terhukum yang dipisahkan sebagian tangannya dari tubuhnya". Contohnya di sini http://bit.ly/bJBlkS dan http://bit.ly/bXDawE


Jadi, mengapa "pancung" hanya berhubungan dengan kepala, "potong" berhubungan dengan tangan, sedangkan "penggal" berhubungan dengan keduanya?


Mari kita lihat apa definisi ketiga kata itu di dalam Kamus Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa).


pancung  v, memancung  v menetak (memenggal) puncak (kepala dsb): ~ kepala; pemancung  v  1 alat untuk memancung (pedang, parang, dsb);  2 orang yg memancung.


potong  n  1  penggal; kerat;  2 penolong bilangan bagi berbagai-bagai benda (spt baju, kain, bungkusan, dan barang); 3 ternak sembelihan (yg dipiara khusus untuk disembelih).


penggal 1  v potong; kerat; tebas:  -- saja leher pembunuh itu;  2  n bagian dr buku (kutipan cerita dsb); jilid:  bacalah -- yg kedua.


Dari definisi kata "pancung" jelas bahwa kata itu berhubungan dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya. Kata "potong" adalah kata yang umum atau "generik" untuk mendefinisi kegiatan yang berhubungan dengan pisau dan gunting dan sejenisnya. Terakhir, kata "penggal" didefinisikan sebagai sinonim dari "potong" dan memiliki penggunaan yang tidak jauh berbeda dengan kata "pancung".


Kata lain yang berhubungan dengan ketiga kata di atas adalah "kerat" dan "tebas"


kerat n potong; iris; penggal.


tebas v,  menebas  v memotong (merambah) tumbuhan yg kecil-kecil.
Saya setuju dengan nama hukum mati dengan cara pemisahan kepala dengan badan manusia disebut dengan hukum pancung karena pancung berasosiasi dengan penggunaan senjata yang sangat tajam yang ditujukan untuk pemisahan kepala dan badan, dilakukan dengan cepat, dan untuk itu dibutuhkan tenaga yang kuat untuk mempercepat hilangnya nyawa dan mencegah si terhukum berlama-lama mengalami kesakitan. Jelas ini berbeda dengan "sembelih" yang berhubungan dengan hewan.


Namun, saya kurang pas dengan nama hukum pemisahan tangan si terhukum pencurian dengan nama hukum potong. Pertama, potong masih memiliki konotasi yang sama dengan penggal, yang berhubungan lagi dengan pemisahan kepala dengan tubuh. Padahal, si pencuri tidak hendak dibunuh, ia tetap dibiarkan hidup, namun tanpa sebagian tangannya.


Kata "kerat" bisa menjadi alternatif pertama. Di dalam masyarakat Minangkabau, kata kerat digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang dipisahkan dari bagian utamanya, namun tanpa menghilangkan manfaat yang diterima oleh orang yang menerima keratan maupun orang yang miliknya telah dikerat. Contohnya, jika seseorang sedang memakan sebatang tebu, maka ia bisa mengerat sebagian tebu bagi temannya dan sambil mereka berdua sama-sama menikmati tebu tersebut. Contoh lain, karena kerat juga berarti iris, seorang ibu yang baru kembali dari pasar, akan mengerat daging menjadi berbentuk dadu sebelum direndang, atau bisa mengiris-irisnya tipis-tipis sebelum dimasak menjadi dendeng.


Jadi, kalau potong tidak cocok dan kerat juga kurang, lalu apa?


Nah kebetulan ada satu kata lagi yang berhubungan dengan semua aktivitas di atas dan lazim dipakai di masyarakat Minangkabau juga, yaitu kudung (kalau anda menanyai mBah Google, maka anda akan menemukan kerudung, sebagai makna kudung).


kudung a terpotong atau terpenggal pd ujungnya; bagai si -- beroleh cincin, pb beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat dirasainya; mengudung(kan) v memotong pd ujungnya; mengerat (tangan, jari, dsb): ~tangan pencuri; dokter terpaksa ~ tangan yg terserang kanker.


Bagaimana? Kudung ternyata jauh lebih cocok sebagai nama hukum pemisahan tangan pencuri tersebut. Mengudung tangan, berarti memotong bagian ujung dari tangan--dan sama sekali tidak berhubungan dengan leher! Contoh penggunaannya pun jelas-jelas menunjukkan bahwa mengudung adalah mengerat tangan atau jari, misalnya tangan pencuri atau penderita kanker. Jelas bahwa orang yang telah terkudung tangannya akan tetap hidup, beda dengan orang yang telah dipancung, dipenggal, maupun dipotong.


Jadi, hukum pancung adalah untuk pembunuh dan hukum kudung bagi pencuri.








Sleman, 9 Januari 2011
By Rahmat Febrianto On Sunday, January 9, 2011 At 10:29 AM

Teman dan para sahabatnya

Ini hanya daftar dari kata-kata yang bermakna sama dengan teman, sahabat, atau kawan di dalam KBBI.


bendu kl n sahabat; kawan; sanak saudara


dongan ark n kawan; teman


gu ark n 1 regu; kawan; 2 pasang


handai n kawan; teman; sahabat; -- tolan teman-teman; kerabat


ikhwan n saudara; teman


jawat sejawat n 1 sepekerjaan; sejabatan; sepegangan: aku dan dia ~; 2 teman; sahabat; kawan: ia ~ saya


kanti ark n teman; kawan; rekan


kapit, pengapit kl n  pembantu; kawan; ajudan


kawan n teman; sahabat; pengikut; sekutu


kenalan n orang yg sudah dikenal; sahabat; teman;


kolega /koléga/ n teman sejawat; kawan sepekerjaan; rekan


komplot(an) n  1 persekutuan yg bermaksud melakukan kejahatan; gerombolan penjahat; 2 teman melakukan kejahatan; kaki tangan


kompanyon n  1 kawan; 2 kawan dl satu usaha perdagangan


konco  n teman; sahabat; pembantu; kaki tangan


lawan  n  1 lembangan; bandingan; tandingan: pemain sebaik ini susah dicari --; 2 pasangan; teman:  -- main dl bulu tangkis dapat mengimbangi pemainnya;


mitra  n  1 kawan kerja; pasangan kerja;  2 sahabat; teman;


nyapang ark n teman


pacar  n  1  teman dekat dr lawan jenis yg tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih, biasanya untuk menjadi tunangan dan calon istri; kekasih;  2  teman dekat berdasarkan rasa cinta kasih;


perepat ark n teman; kawan


rafik n kawan, sahabat, taulan (yg karib)


rekan,  rekanan  n 1 teman (sekerja dsb); 2 kawan sepersekutuan (sama-sama anggota perseroan dsb);


rodong  a karib (tt persahabatan dsb); sahabat --,  1 teman dl perjalanan;  2 sahabat karib;


sahabat n kawan; teman; handai;


saki kl n teman; kawan


saudara  n  3 orang yg segolongan (sepaham, seagama,  sederajat, dsb); kawan; teman;


sekutu n 1 peserta pd suatu perusahaan dsb; rekanan; 2  kawan  (yg  ikut  berserikat);


serikat n 1 perkumpulan (perhimpunan, gabungan, dsb);  2 persekutuan (dagang); perseroan;  3 sekutu; kawan (dl perang dsb);


sobat  n sahabat (yg karib):  kelihatannya mereka sbg -- lama yg baru bertemu;   -- kental sahabat karib; teman baik (akrab);


syarik n teman; kawan


timpal   timpalan  n  1 imbangan; bandingan; 2 teman seiring;


tolan  n teman; kawan; sahabat:  handai --, semua teman; kawan-kawan








Sleman, 7 Januari 2011
By Rahmat Febrianto On Friday, January 7, 2011 At 12:54 PM

Membelu = to verify

Di KBBI tersirobok:


belu,  membelu  
v memeriksa (mencoba) benar tidaknya (tt penemuan, hitungan, pelajaran, dsb):  setelah beberapa kali ia ~, barulah ia mengemukakannya kpd guru.


Sementara itu, menurut Webster:
verify
1. to prove the truth of, as by evidence or testimony; confirm; substantiate: Events verified his prediction.
2. to ascertain the truth or correctness of, as by examination, research, or comparison: to verify a spelling.
3. to act as ultimate proof or evidence of; serve to confirm.


Sepertinya kata belu adalah padanan yang pas untuk verify, sehingga membelu adalah padanan to verify.


Di dalam SFAC (Statement of Accounting Concept) No. 1 di http://bit.ly/hdnYE0, ada kata verifiability yang kemudian oleh kebanyakan orang hanya diserap menjadi verifiabilitas.


Senang juga bisa menemukan kata ini dan berharap akan bisa dipakai sebagai terjemahan verifiability karena konsep itu terpakai banyak di dalam akuntansi.


Jadi:
to verify: membelu
verifiability: keterbeluan
verifiable: mampubelu
verifier: pembelu






Sleman, 6 Januari 2011
By Rahmat Febrianto On Thursday, January 6, 2011 At 7:43 AM